Kalimat Bijak :

Wednesday, January 8, 2014

Manfaat Pekarangan (Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan)

Manfaat Pekarangan

Sistim pekarangan pedesaan dengan ciri-ciri khas tersebut mempunyai manfaat yang bermacam-macam, dan dalam hal kegunaan dapat dikatakan serbaguna/berfungsi ganda pada pemiliknya. Pekarangan merupakan bagian dari rumah, maka tidaklah mengherankan apabila pekarangan erat hubungannya dengan perikehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan masyarakat yang masih tradisional di pedesaan umumnya, sistem pekarangan selain sebagai usaha, juga dipandang sebagai upaya manusia menyatukan diri dengan alam guna menjaga keserasian hubungan dengan lingkungan (Wahab, 1988).

Tanaman Sawi dengan sistim Vertikultur
di Pekarangan rumah

Tanaman Strawberry dengan sistim vertikultur
di Pekarangan rumah

Tanaman Sayur-sayuran 
dipekarangan samping rumah

Tanaman hias di pekarangan rumah.
Dengan penataan yang baik memberikan 
kesan indah dan asri

Pekarangan pedesaan memiliki beberapa manfaat, yaitu :
  1. Sebagai “warung hidup” atau “lumbung hidup”; di sini tanaman pangan merupakan bagian terbesar yang diusahakan dalam sistem pekarangan. Demikian pula tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan, misalnya : ubi jalar, ubi kayu, talas, kentang (umbi-umbian), kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, kacang polong (kacang-kacangan), bayam, kangkung, seledri, selada, wortel, buncis, loncang, sawi, terung, labu-labuan, kol, tomat, cabe, kapri, pepaya, pisang, mangga, nangka, apokat, sukun, jambu, nanas, bengkoang, jeruk, apel, dan lain-lain. 
  2. Sebagai “apotik hidup” atau “apotik hijau”; dimana tanaman yang ditanam di pekarangan dapat digunakan sebagai obat-obatan. Sebagaimana obat-obatan moderen yang banyak dipakai untuk mengobati penyakit, demikian pula obat-obatan tradisional, juga banyak dipakai dan digalakkan, baik untuk keluhan ringan atau serangan yang mendadak, atau dipakai oleh orang yang sugesti pada obat-obatan tradisional, atau anti terhadap obat-obatan kimiawi. Tanaman obat-obatan, misalnya kunyit, jahe, lempuyang, laos, jeruk nipis, kumis kucing, temu ireng, temu lawak, kencur, lidah buaya, cocor bebek, dan lain-lain.
  3. Sebagai sumber bahan industri rumah; misalnya pandan, bisa ditanam sebagai pagar hidup, kemudian daunnya dimanfaatkan untuk tikar, bakul, hiasan-hiasan, dan lain-lain. Demikian pula Bambu, selain untuk bahan dinding rumah, juga dapat dibuat bakul dan alat-alat rumah tangga lainnya. Tanaman kelapa dapat dibuat untuk bermacam-macam keperluan, dari akar, batang, daun, dan buahnya. Misalnya : sabut kelapa bisa untuk keset, sapu, tali, dan sebagainya. Tempurungnya untuk gayung, senduk sayur, hiasan, arang, dan lain-lain.
  4. Sebagai sumber energi yang utama untuk masak memasak di pedesaan; Misalnya : kayu dan arang (dibuat dari kayu atau tempurung kelapa). Dari pekarangan biasanya dapat diambil ranting, dahan, dan potongan kayu untuk keperluan sehari-hari. Jenis-jenis yang ditanam biasanya jenis yang cepat besar seperti melanding, turi, waru, angsana, lamtoro, kaliandra, dan ain-lain.
  5. Sebagai tempat tanaman hias; dapat dipakai untuk keperluan adat atau upacara seperti penganten, kematian, sesajen, dan lain-lain. Biasanya diutamakan tanaman hias dengan bunga yang wangi seperti kuntil, melati, mawar, kenanga, kamboja, dan sejenisnya yang merupakan bunga-bungaan tradisional yang banyak digemari di pedesaan (Wahab, 1988).
  6. Sebagai ‘bank gen”; karena pekarangan dengan struktur pertanamannya telah berkembang sejak lama, keanekaragaman jenis tanaman dalam pekarangan umumnya sangat tinggi, lebih kurang 200 jenis, dan berbagai jenis diwakili oleh banyak varietas, bervariasi dari yang asli (belum tersentuh teknologi) sampai yang telah dimuliakan (Tandjung, 1993).

Kolam ikan Lele Dumbo
di Pekarangan samping rumah

Ikan Lele Dumbo Di Pekarangan Rumah
Sebagai Sumber Protein

Ikan Lele Dumbo, hasil budidaya
perikanan kolam di pekarangan rumah



Selanjutnya : 
Fungsi pekarangan >>>




Artikel Terkait