Pendahuluan
Hampir semua masyarakat
pedesaan di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Untuk itu,
pekarangan di pedesaan juga memiliki peranan yang penting dalam menunjang hasil
pertanian. Dalam rangka menunjang ketahanan pangan, fungsi pekarangan dapat
dioptimalkan dengan penanaman berbagai tanaman sumber pangan dan pemeliharaan
hewan ternak, baik bagi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk
dijual bagi peningkatan pendapatan petani.
Pekarangan dengan ciri
yang khas ternyata memegang anekaragam sumber informasi yang sangat bermakna
yang belum banyak digali orang dalam melacak perikehidupan dan penghidupan
penduduk di pedesaan dari dulu hingga sekarang, maupun untuk mengkaji
perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai suatu daerah, menjajaki pengaruh
pola program pembangunan yang telah diterapkan selama ini di pedesaan, dan
timbal balik antara perilaku manusia, lingkungan fisik, sosial budaya, dan
ekonomi suatu daerah.
Dalam tingkat global,
derajat pertumbuhan penduduk dan ekonomi dunia yang semakin tinggi, telah
menyebabkan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan atas sumberdaya di berbagai negara
menjadi tidak berkelanjutan sehingga dapat menuju pada degradasi lingkungan
yang kronis. Di Indonesia, proses perubahan yang begitu besar selama masa
pembangunan telah menimbulkan tekanan pada sumberdaya alam dan lingkungan yang
semakin besar. Apabila proses perubahan ini berlangsung lebih cepat dari tindakan
pengendalian dampak lingkungan dari adanya aktivitas pembangunan, dapat
dipastikan akan timbul kerusakan-kerusakan lingkungan yang cukup serius di
persada tanah air kita.
Untuk menjaga agar
pemanfaatan sumberdaya alam dapat berlangsung sebaik-baiknya, maka diperlukan
langkah-langkah konservasi sehingga sumberdaya hayati dan ekosistemnya selalu
terpelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan, serta melekat dengan pembangunan
itu sendiri.
Di kalangan masyarakat
pedesaan, usaha mendayagunakan sistem pekarangan sebagai sumberdaya sudah lama
manjadi bagian integral dalam sistem usaha tani terpadu. Meskipun usaha tani
sawah dan tegalan tetap merupakan usaha pokok bagi petani dengan memberikan
segala perhatiannnya berupa fikiran, tanaga, modal, dan waktu, namun usaha di
pekarangan sebagai pelengkap cukup penting, bahkan kadangkala turut menentukan
berhasil tidaknya usaha petani, diantaranya penyediaan pangan. Jelas, selain
sawah dan tegal, sumberdaya pekarangan di pedesaan sangat tepat dimanfaatkan
untuk maksud yang tercantum dalam “konsep
kebijaksanaan pemerintah di bidang swasembada pangan dan ketahanan pangan”.
Walaupun peranan sistem
pekarangan pedesaan cukup penting dalam konservasi sumberdaya alam, namun dalam
kenyataannya masih kurang mendapat perhatian sebagaimana mestinya, dan
pengelolaannya pun belum ditangani dengan sungguh-sungguh sehingga produktivitasnya
tidak meningkat dengan kualitas hasil yang masih rendah. Untuk menanggulangi
permasalahan ini, diperlukan perbaikan dalam penanganan perkarangan pedesaan
(optimalisai fungsi dan peran pekarangan).
Artikel Terkait