Kalimat Bijak :

Thursday, May 30, 2013

Konservasi Tanah Dan Air (1/10)

KONSERVASI TANAH DAN AIR


Oleh : Yosef R. Tongo Kota, S.Hut.

Kepala Seksi Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ende(Materi ini disampaikan pada Diklat Kader Konservasi, 
yang diselenggarakan oleh 
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ende, Juli 2011)


Pendahuluan

Konservasi tanah dan air adalah segala tindakan yang diperlukan untuk melestarikan sumber daya tanah dan air. Tindakan konservasi tanah dan air diarahkan pada tiga perlakuan pokok sebagai berikut :
  1. Perlindungan terhadap tanah dari pukulan butir-butir hujan dengan cara meningkatkan jumlah penutupan tanah dengan bahan organik dan tajuk tanaman.
  2. Mengurangi jumlah aliran permukaan melalui peningkatan infiltrasi, peningkatan kandungan bahan organik atau dengan meningkatkan simpanan air di permukaan dan di dalam tanah, misalnya melalui peningkatan kekasaran permukaan tanah, pembuatan rorak, sumur resapan dan lain-lain.
  3. Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga pengikisan dan perpindahan butiran dan agregat tanah dapat dikurangi misalnya melalui cara penanaman berlarik, mengurangi kemiringan lahan dan memperpendek panjang lereng.
Walaupun konservasi tanah tidak identik dengan konservasi air, biasanya keduanya saling berkaitan. Untuk daerah di Indonesia, aspek yang paling penting adalah mengurangi erosi tanah, tatapi untuk daerah kering seperti di NTT konservasi air dan konservasi tanah keduanya penting.

Ada lima faktor penentu besarnya erosi yaitu : 
  1. Jumlah dan intensitas hujan (erosivitas hujan), 
  2. Kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas tanah), 
  3. Bentukan lahan (kemiringan dan panjang lereng), 
  4. Vegetasi penutup tanah, dan 
  5. Tingkat pengelolaan tanah. 


Erosivitas hujan merupakan sifat alam yang hampir tidak mungkin dikelola. Erodibilitas tanah juga relatif sulit dikelola kecuali dengan meningkatkan kandungan bahan organik. Kemiringan dan panjang lereng, vegetasi dan pengelolaan tanah adalah faktor yang paling sering dikelola untuk mengurangi jumlah aliran permukaan serta menurunkan jumlah erosi. 

Pengelolaan pada keempat faktor penentu diatas (2 s.d 5) merupakan sasaran dari seluruh aspek kegiatan Konservasi tanah dan air.

=====================================




Artikel Terkait