Prinsip - Prinsip Konservasi Tanah
Prinsip-prinsip konservasi tanah meliputi aspek teknis dan ekonomis
Prinsip Teknis :
Prinsip teknis konservasi tanah meliputi :
- Tindakan konservasi harus cocok untuk kondisi biofisik setempat.
- Kegiatan konservasi harus meningkatkan penutupan permukaan tanah, misalnya melalui penggunaan mulsa / seresah dan peningkatan kanopi (tajuk) tanaman untuk mengurangi pukulan butiran hujan pada permukaan tanah.
- Mencegah terkonsentrasinya air aliran permukaan, khususnya di daerah dengan tanah yang peka erosi alur (riil erosion) dan erosi jurang (gully erosion).
- Untuk daerah beriklim kering, kegiatan terutama ditujukan untuk meningkatkan simpanan air tanah melalui peningkatan kapasitas infiltrasi dan simpanan air di permukaan tanah melalui pembuatan sumur resapan, rorak atau embung penampung air.
- Sisa tanaman perlu dikembalikan ke permukaan tanah baik secara langsung misalnya dalam bentuk mulsa atau secara tidak langsung misalnya dalam bentuk pupuk kandang dan kompos.
- Perlu dilakukan usaha meningkatkan dan mempertahankan kandungan bahan organik di dalam tanah. Bahan organik penting untuk pengaturan peredaran air dan udara dalam tanah serta untuk memperbaiki struktur tanah.
- Konservasi tanah harus diintegrasikan di dalam sistem budidaya tanaman yang ada serta kebiasaan yang ada pada petani.
- Tindakan konservasi yang dilakukan bersama-sama dalam suatu hamparan akan lebih efektif dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan secara terpencar-pencar. Contohnya apabila pada suatu Daerah Tangkapan Air (DTA) teknik konservasi hanya dilakukan pada 10 % dari luas lahan, maka kontribusi dari 10 % DTA ini belum berpengaruh mengurangi sedimentasi dari DTA ke bagian hilirnya. Sehingga teknik konservasi tanah harus mencakup suatu hamparan, sehingga tidak terbatas pada lahan pertanian saja, namun juga mencakup konservasi saluran drainase, saluran pembuangan air (SPA), tebing jalan, tebing sungai dan lain-lain.
Prinsip Ekonomis :
- Tindakan konservasi tanah harus cocok untuk keadaan sosial ekonomi setempat. Tindakan konservasi yang mudah diterima petani adalah tindakan yang memberikan keuntungan jangka pendek dalam bentuk peningkatan hasil panen dan peningkatan pendapatan.
- Petani pemilik cenderung lebih cepat mengadopsi teknologi konservasi dfibandingkan petani yang bukan pemilik lahan.
- Kemungkinan petani perlu biaya kredit untuk melakukan konservasi tanah, terutama untuk kegiatan yang manfaatnya tidak dapat dinikmati langsung oleh petani. Jumlah kredit atau insentif yang diberikan perlu ditekan serendah mungkin karena semakin tinggi kredit dan insentif yang diberikan maka semakin tinggi pula ketergantungan petani terhadap bantuan.
- Untuk petani miskin harus diintrodusikan (diperkenalkan) tindakan konservasi tanah yang murah dan mudah dilakukan.
- Tindakan yang efektivitasnya sedang tetapi dapat diterima petani lebih baik dikembangkan daripada tindakan yang sangat efektif namun tidak diterima petani.
- Petani yang sudah memahami dampak erosi terhadap lahannya biasanya akan lebih tertarik untuk melakukan tindakan konservasi tanah dari pada petani yang belum tahu atau tidak merasakan pengaruh dari erosi.
- Kegiatan konservasi yang akan diterapkan seharusnya dipilih oleh petani bersama-sama dengan penyuluh yang bertindak sebagai fasilitator.
============================================
Artikel Terkait