PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK
TERHADAP PELESTARIAN ALAM
DAN PERLINDUNGAN HUTAN
(Gunawan Romualdus)
+Tokoh agama Katolik+
I. Pendahuluan
Membincangkan upaya pelestarian alam dan industri hutan berarti kita sedang berbicara tentang peradaban bangsa manusia dalam memandang, memahami dan menempatkan kedudukan dan peran alam semesta dalam kaitannya dengan kehidupan manusia itu sendiri. Manusia mikrokosmos dalam kenyataannya hidup dalam dunia jagad besar makrokosmos.
II. Tinjauan Biblis
Kejadian 1 : 1 - 27 (Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya) Dalam perikop ini dikisahkan bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya termasuk didalamnya diciptakan manusia. Pada hari pertama sampai hari kelima Allah menciptakan bumi dengan segala isinya (cakrawala, matahari, tumbuhan, binatang- binatang).
Krisis lingkungan hidup telah mengancam kenyamanan tempat tinggal manusia. Kerusakan lingkungan hidup telah membuat ekologi (keseimbangan lingkungan) terganggu, sehingga hubungan organisme antara unsure alam yang satu dengan yang lain mengalami destabilisasi (ketidak stabilan).
IV. Membangun Kesadaran
Ekologi dan moral lingkungan hidup saling terpaut. Sejak awal tahun 1970 an, masalah ekologi mulai menembus dunia moral. Masalah ekologi umumnya terkait dengan krisis moral dalam upaya memahami unsur saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Manusia membuat permenungan- permenungan keadaan lingkungan hidupnya.
>>>>Selengkapnya DISINIV. Ajaran Sosial Gereja
Sejarah membuktikan bahwa dari dulu hingga sekarang Gereja Katolik telah banyak memperhatikan moral individual, seksual dan social yang berhubungan dengan dunia kerja (Rerum Novarium 1891). Perdamaian antar bangsa (Pacum Interis 1963) Perkembangan manusia (Popularum Progressio 1967). Namun belakangan ini perhatian Gereja tidak hanya tercurah pada sektor-sektor kehidupan diatas.
VI. Membangun Sikap Kepedulian
Kerusakan lingkungan alam dan pembabatan hutan secara tidak bertanggung jawab telah mengakibatkan rusaknya ekologi. Keseimbangan alam dan lingkungan menjadi terganggu yang sangat berpengaruh terhadap hidup manusia. Malapetaka bertubi-tubi harus dihadapi oleh manusia yang tidak jarang menimbulkan korban yang tidak sedikit baik jiwa, harta maupun trauma-trauma psikologis yang mendalam.
>>>>Selengkapnya DISINIVIII.Tantangan Bersama
Terjadinya kerusakan alam dan semakin berkurangnya area hutan karena kecerobohan dan keserakahan manusia telah mendatangkan malapetaka dan penghancuran bagi manusia. Bahkan mengancam kelangsungan hidup manusia saat sekarang dan dimasa-masa selanjutnya.
Artikel Terkait